Senin, 12 September 2016

Nilai-Nilai Edukasi Sosok Mukidi (Metode Pembelajaran)

Nilai-Nilai Edukasi Sosok Mukidi (Metode Pembelajaran)
Saat ini masyarakat kita dihebohkan oleh fenomena baru, yakni demam sebuah figur atau sosok fiktif "Mukidi" yang menghiasi jejaring sosial di tanah air kita. Figur dan sosok imaginer Mukidi kalau kita camati ternyata mampu menghipnotis seluruh lapisan masyarakat melalui cerita humor yang segar dan mampu menjadi obat stress dari segala hiruk pikuk kesibukan yang ada.

Kata-katanya yang segar membuat orang menanti episode demi episode yang beredar. Dalam konteks pendidikan, sosok imaginer "Mukidi" bisa kita ambil relevansinya untuk menjadi kata kunci (keyword) dalam penyebutan metode pembelajaran yang baru. Problematika dalam dunia pendidikan kita dewasa ini misalnya dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru oleh pemerintah, membutuhkan semangat baru bagi para pendidik atau guru untuk menggunakan metode pembelajaran.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu metode baru yang fresh dan nge-trend untuk menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik atau siswa agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebagaimana kita semua ketahui peranan metode pembelajaran sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

Dalam kaitan ini, sebagai pendidik atau orang yang berkecimpung di bidang pendidikan kita dapat menerapkannya dalam metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang baru dan nge-trend ini juga bisa digunakan untuk menyempurnakan kurikulum 2013 sebagaimana metode PAIKEM. Metode yang dimaksud adalah menyenangkan, unik, kreatif, inovatif, demokratis, dan inspiratif. Atau yang kita singkat dengan sebutan "MUKIDI".
Nilai-Nilai Edukasi Sosok Mukidi (Metode Pembelajaran)

Metode Pembelajaran Mukidi

Penjelasan dari metode ini yakni yang pertama metode pembelajaran yang menyenangkan. Metode ini dapat diartikan sebagai suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, sehingga peserta didik memusatkan perhatiannya secara penuh pada kegiatan belajarnya.

Kedua, yaitu unik. Metode ini dimaknai sebagai metode belajar yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Sehingga peserta didik menjadi tertarik dan tertantang untuk mengikuti pembelajaran.

Ketiga, kreatif. Yaitu metode yang dimaksudkan agar pendidik menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam. Sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik.

Keempat, inovatif. Yaitu metode pembelajaran yang langsung mememecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelas berdasarkan kondisi kelas. Pada gilirannya, pembelajaran seperti ini akan memberi sumbangan terhadap usaha peningkatan mutu dan kualitas sekolah secara keseluruhan melalui  usaha-usaha inovatif yang ada.

Kelima, demokratis. Dalam metode pembelajaran ini bisa juga diartikan pembelajaran yang di dalamnya berlangsung proses yang bersifat dinamis. Dinamisasi dalam proses pembelajaran di ruang kelas terlihat dengan adanya interaksi guru dengan siswa, siswa dengan temannya, dan siswa dengan sumber dan bahan belajar yang ada.

Tercapainya interaksi di atas, sesungguhnya dimotori oleh pendidik. Guru tidak hanya sebagai pemberi informasi, lebih dari itu guru menjadi motor penggerak dalam menciptakan pembelajaran ramah anak. Sehingga tercipta sebuah nuansa yang demokratis.

Adapun yang keenam adalah, inspiratif. Metode pembelajaran yang dilakukan pendidik agar mampu menarik dan memdorong minat serta motivasi peserta didik untuk senang dan menyukai pelajaran. Guru inspiratif tidak hanya melahirkan daya tarik dan spirit perubahan terhadap diri peserta didiknya dari aspek diri pribadi semata. Tetapi ia juga harus mampu mendesain iklim dan suasana pembelajaran yang juga inspiratif.

Ketika seorang pendidik sudah mampu membangun iklim pembelajaran yang inspiratif maka tujuan pembelajaran akan tercapai dan mampu memperkuat peranan sebagai pendidik yang inspiratif. Pendidik yang inspiratif sangat berperan penting dalam kesuksesan peserta didiknya di masa depan.

Selanjutnya, menjadi seorang pendidik juga bisa belajar dari figur Mukidi yang selalu segar dalam menyampaikan materi pembelajarannya di kelas. Dengan demikian, peserta didik mampu menyerap materi pelajaran dengan penuh antusias dan termotivasi serta bersemangat. Pendidik juga harus bisa mengembangkan metode pembelajaran mukidi agar peserta didik tidak jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik dituntut untuk memiliki kesegaran, keceriaan, keseriusan, kecerdasan, dan teknik mengajar yang tepat dan tentunya menyenangkan.

Demikianlah sedikit ulasan mengenai metode pembelajaran Mukidi (menyenangkan, unik, kreatif, inovatif, demokratis, dan inspiratif). Semoga dapat membuka wawasan sahabat-sahabat Membumikan Pendidikan dalam hal metode pembelajaran yang terus berinovasi. Hal demikian tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menciptakan iklim pembelajaran yang hakiki. Sehingga tujuan dari pendidikan bisa tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar